June 2, 2023

Buka Suara Perbedaan Data Beras berasal dari Kementan dan Bulog, Ini Penjelasan Lengkap BPS

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono membuka suara ihwal perbedaan knowledge pasokan beras di Kementerian Pertanian (Kementan) dan di Perum Bulog. Berdasarkan catatan BPS, mengolah beras terhadap 2022 tetap mencukupi jikalau dibandingkan dengan perkiraan konsumsinya.

“Sehingga jikalau kita hitung selama setahun, jumlah mengolah beras itu sebetulnya cukup. Jadi beras itu di dalam negeri cukup. Kalau berasal dari mengolah dan perkiraan konsumsinya,” tutur Margo saat ditemui di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat terhadap Senin, 5 Desember 2022.

Baca: BPS: Nilai Tukar Petani Nasional Naik 0,50 Persen Jadi 107,81 terhadap November 2022

Meski mencukupi, Margo menyatakan masalah beras berlangsung gara-gara panen raya yang berlangsung terhadap Maret hingga April 2022 cuma berlangsung di lebih dari satu lokasi saja. Tidak seluruh provinsi merupakan sentra mengolah padi. Sehingga pemerintah perlu mengelola penyaluran berasal dari lokasi yang surplus ke lokasi yang kekurangan pasokan beras jasa isi saldo paypal .

Persoalan lainnya, Margo menilai pengelolaan stok beras domestik tetap perlu dibenahi. Saat panen raya, semestinya Bulog lakukan penyerapan sebagai cadangan beras pemerintah. Agar terhadap jaman gagal panen, stok itu sanggup dimanfaatkan dan sanggup didistribusikan ke masyarakat.

Margo mengaku BPS udah lakukan survei khusus untuk jelas stok beras domestik terhadap Juni lalu. Hasilnya, sebanyak 60 hingga 63 % stok beras tersedia di masyarakat. “Ini mungkin kasus kita. Jadi sebetulnya relatif sulit. Ini tantangan yang berkenan diberesin serupa Badan Pangan Nasional (Bapanas),” kata Margo.

Selanjutnya: BPS dan Bapanas survei dan evaluasi soal pasokan beras di Indonesia …

Buka Suara Perbedaan Data Beras berasal dari Kementan dan Bulog, Ini Penjelasan Lengkap BPS
Reporter

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono, dan Kepala Badan Kebijakan Perdagangan, Kementerian Perdagangan Kasan di dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi dan Percepatan Realisasi Belanja Daerah di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat terhadap Senin, 5 Desember 2022. TEMPO/Riani Sanusi Putri

BPS dan Bapanas pun dapat lakukan survei dan evaluasi soal pasokan beras di Indonesia terhadap 31 Desember nanti. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya dengan BPS dapat memverifikasi knowledge stok yang udah tercatat dengan yang sebetulnya tersedia di lapangan.

Arief memastikan Indonesia cuma miliki satu knowledge pangan nasional, yaitu yang dirilis BPS. “Jadi tidak tersedia selisih pada penghitungan Kementan, Kemendag, dan Bapanas. Perlu aku luruskan,” ucapnya.

Adapun yang menjadi tantangan Indonesia di dalam menyerap pasokan beras untuk gudang Bulog, menurut dia, sebatas soal harga. Sebab, harga beras domestik tetap tinggi sekiranya dibandingkan dengan beras impor. Ia mencatat, harga beras impor berkisar Rp 8.500 hingga Rp 9 ribu per kilogram, bergantung terhadap type dan kualitasnya. Sementara harga rata-rata beras di penggilingan domestik menggapai Rp 10.300 per kilogram, berdasarkan knowledge berasal dari Kementan jual saldo paypal .

Sementara stok cadangan beras di Bulog kini tersisa 514 ribu ton dan perlu disempurnakan hingga 1,2 juta ton hingga akhir tahun. Cadangan beras ini penting, lebih-lebih jikalau berlangsung sesuatu seperti bencana gempa di Cianjur atau banjir di Jakarta.

“Negara itu perlu datang disana. Negara tidak boleh tidak miliki stok,” ujar Arief.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *