WOOD PELLET, BAHAN BAKAR ALTERNATIF YANG RAMAH LINGKUNGAN
Ketidak stabilan harga batu bara waktu ini mendorong orang-orang berkreasi bersama kreatifitas untuk membuahkan sebuah inovasi baru yang sanggup menggantikan posisi batu baru. Salah satu berasal dari inovasi-inovasi yang sudah dibikin adalah Wood Pellet.
Wood Pellet atau Pelet Kayu merupakan salah satu model bahan bakar alternatif terbarukan yang lebih ramah lingkungan (Bioenergy). Bentuknya nyaris sama bersama Briket Kayu, tetapi ukuran dan bahan perekatnya berbeda.
Wood Pellet dihasilkan berasal dari kayu keras layaknya kayu Kaliandra atau limbah kayu yang lantas diolah menjadi serbuk bersama ukuran panjang 1 sampai 3 cm dan juga diameter kira-kira 6 sampai 10 mm. Setiap butir serbuk Wood Pellet berwujud silinder yang padat. Kepadatannya berkisar 650 kg/m3 atau 1,5 m3/ton.
Wood Pellet atau pelet kayu ini punyai banyak sekali manfaat dan bermacam fungsi. Wood pellet sanggup digunakan untuk memenuhi bermacam macam kebutuhan, baik kebutuhan tempat tinggal tangga maupun kebutuhan industri dan perusahaan premium wood pellet .
Untuk kebutuhan tempat tinggal tangga, Wood Pellet sering kali dimanfaatkan sebagai bahan bakar penghangat ruangan. Penghangat ruangan terlampau diperlukan bagi negara-negara yang mengalami musim dingin layaknya Korea, Jepang, Tiongkok, dan bermacam negara di Benua Eropa.
Di Korea sendiri, Stok Wood Pellet yang diperlukan capai 100 ribu ton tiap-tiap tahunnya. Wood Pellet bersama jumlah sebanyak itu sudah termasuk kebutuhan tempat tinggal tangga dan termasuk bermacam perusahan industri di sana. Bahkan, pemerintah Korea sudah memutuskan untuk berubah berasal dari menggunakan batu bara menjadi Wood Pellet.
Wood Pellet termasuk digunakan sebagai bahan bakar didalam bermacam perusahaan industri, pabrik, lebih-lebih UKM. Dimulai berasal dari digunakan sebagai bahan bakar untuk mengoperasikan mesin-mesin di pabrik sampai pengeringan didalam usaha loundry, seutuhnya sanggup ditangani bersama Wood Pellet ini.
Bahan pembuatan Wood Pellet ini berwujud Carbon Neutral yang berarti tidak menambah emisi CO2 ke atomosfer. Hal tersebut gara-gara Wood Pellet berasal berasal dari pepohonan yang sudah menyerap lebih banyak CO2 daripada membuangnya.
Dengan begitu Wood Pellet sanggup membuahkan jumlah emisi gas buangan yang lebih rendah berasal dari bahan bakar lainnya. Emisi buangan CO2 berasal dari Wood Pellet 8 kali lebih rendah berasal dari bahan bakar gas, dan juga 10 kali lebih rendah daripada batu bara dan bahan bakar minyak.
Selain itu, limbah Wood Pellet jauh lebih aman daripada batu bara. Limbah batu bara sudah dikategorikan sebagai kategori B3 yang berarti berbahaya, sedangkan limbah Wood Pellet aman, lebih-lebih sanggup segera dimanfaatkan sebagai pupuk bagi tanaman.
Wood Pellet punyai pembawaan layaknya kayu bakar yang ketika tidak digunakan sanggup dipadamkan khususnya dahulu lantas digunakan lagi ketika dibutuhkan. Berbeda bersama batu bara yang perlu digunakan sampai habis dan padam bersama sendirinya.
Namun, meskipun punyai pembawaan layaknya kayu bakar, persentase kalori Wood Pellet setingkat bersama batu bara. Hal tersebut gara-gara Wood Pellet sudah melewati fase pengeringan untuk menyingkirkan persentase air terhadap kayunya.
Dengan keistimewaan dan juga berlebihan Wood Pellet yang sudah dibahas tadi, sanggup diartikan bahwa Wood Pellet ini jauh lebih berfungsi ketimbang bahan bakar lainnya, khususnya kalau dibandingkan bersama batu baru.
